Seperti halnya anak kecil pada umumnya, Hafizh (5thn) suka sekali kegiatan berenang di kolam renang. Walaupun belum bisa berenang beneran alias masih main-main air saja namun kegiatan ini banyak nilai positifnya.
Suatu saat Hafizh pernah terpeleset lantai kolam renang yang licin dan kepalanya masuk ke air (istilah bahasa jawanya gelagepan kemasukan air), walaupun saat itu si ayah yang memang di dekatnya langsung mengangkatnya Hafizh spontan nangis ga berhenti dan takut melanjutkan kegiatan berenangnya.
Sedihnya sejak kejadian itu Hafizh selalu menolak kalau diajak berenang. Dia marah dan nangis kalau diajak berenang. Mungkin Hafizh sedikit mengalami trauma. Sempat khawatir juga takutnya trauma ini terbawa sampai besar. Dia takut ke kolam, takut ke pantai, dll, tentu sebagai orang tua saya ga mau hal ini terjadi.
Walaupun selalu menolak diajak nyemplung ke air, jika ada kesempatan kami tetap membujuk dia berenang dan meyakinkan dia kalau berenang itu aman asalkan berhati-hati. Perlahan-lahan Hafizh mulai mau nyemplung ke air, walau diawali dengam nyelupin kaki saja (istilah Hafizh: renang kaki hehe).
Dan sekarang Hafizh sudah mau berenang lagi, sudah ngga takut masuk ke air walaupun sekarang agak lebih bawel, meski belum seberani anak lain. Gapapa deh pelan-pelan ya nak.
Tips dari saya kalau misal si kecil trauma seperti Hafizh bisa dilihat di bawah ini:
1. Selalu bangun kata positif yang menyemangati dia bahwa berenang itu asyik, aman jika ditemani, bisa bikin badan sehat dan kata-kata penyemangat lainnya.
2. Kalau anak takut berenang bukan berarti kita berpikir bahwa "ah .emang mungkin hobinya bukan renang" dan kita ngga.pernah lagi membawanya berenang. Ingat bahwa pakar mengatakan renang itu merupakan life skill yang penting untuk dikuasai.
3. Tetap ajak anak ke kolam renang, bisa bersama.saudara sepupu atau teman seumuran. Meski awal-awal dia cuma melihat dari pinggir kolam bukan jadi masalah. Yang penting dia bisa melihat asyiknya teman-temannya berenang.
4. Tahap selanjutnya bisa mulai diajak mencelupkan kaki, main kecipak-kecipak air (kalau belum mau turun sepenuhnya ke kolam ya ga apa-apa, kita harus sabar).
5. Mungkin bisa mulai dengan menggendongnya sambil berjalan di dalam kolam. Kalau kemarin suami yang menggendong Hafizh mengelilingi kolam. Pertama takut tapi yakinkan kalau dia aman dalam gendongan.
6. Kuncinya adalah sabar menyesuaikan emosi dia, jangan dipaksa, kalau dia sudah mulai takut ya hentikan mainnya.
7. Kira-kira 5-6 kali mulai diajak berenang, Hafizh sudah mulai berani lagi. Disesuaikan saja dengan keberanian anak. Mungkin bisa kurang/lebih.
Itu tadi sharing cerita dan tips mengatasi anak.yang takut/trauma berenang. Mudah-mudahan bermanfaat :)